Single Base Map Daerah Istimewa Yogyakarta

"Single Base Map" apakah temen-temen semua merasa asing dengan kata ini?? hoho.. tenang-tenang.. akan saya jelaskan sedetil-detilnya..

Fusion Citra di Software ErMapper

image fusion adalah menggabungkan citra komposit resolusi rendah dengan dengan citra tunggal resolusi tinggi untuk menghasilkan citra ouput yang mengacu pada ukuran piksel citra resolusi tinggi.

Peta Topografi Indonesia Download

Peta topografi Indonesia kudapat dari web di texas univesity monggo di share ataupun di download.. mungkin ada bagian yang kurang lengkap..

Undang-Undang Informasi Geospasial

ndang-Undang Informasi Geospasial. UUIG merupakan bagian penting dalam mewujudkan sistem informasi yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung dalam proses

Tugas Akhir

Postinganku kali ini untuk mempublikasikan hasil kerja kerasku selama beberapa bulan terakhir ini.. dengan sedikit tersiksa, akhirnya selesai juga Tugas akhir ku yang berjudul

13 Mei 2013

konsep dasar pengolah citra

konsep dasar pengolahan citra dapat dilihat di file pdf berikut ini


Download 1
Download 2
Download 3


http://freepdfhosting.com/cdf03d6964.pdf
http://www.4shared.com/office/HL8L70dz/konsep_dasar_olah_citra_juny.html

21 Sep 2011

Download citra dari google earth menggunakan google sattelite maps downloader

Halo berjumpa lagi di postingan ku ini..sebenarnya mungkin karena cupu atau kurang informasi dan bingung caranya mendownload citra dari google earth akhirnya saya mencoba mendownloadnya dengan perasaan yang menggebu-gebu..

Sebenarnya Google Earth yang dikembangkan oleh perusahaan ternama keyhole.inc yang kemudian diambil alih oleh Google pada tahun 2004 ini sangat membantu sekali dalam hal sharing data penginderaan jauh.. selama ini yang kita tahu mungkin hanya sekedar menggunakan saja tanpa tahu bagaimana cara menyimpan data citra dari google earth ini..

Bermacam citra yang disharing dalam google earth ini yang berupa citra satelit, maupun foto udara dengan resolusi spasial yang rendah hingga resolusi spasial yang sangat tinggi. google earth memakai sistem geodetik datum dunia tahun 1984 yang dikenal dengan WGS-84. google earth ditampilkan dalam bentuk globe interaktif yang dapat di zoom sesuai kebutuhan penggunanya, dan kita dapat mencari daerah yang diinginkan dengan mengetikkan nama daerah tersebut.

Citra resolusi spasial yang sangat tinggi dapat dimanfaatkan untuk pemetaan skala detil yang sangat baik.. nah sebenarnya kita terhalang sekali dalam masalah dana untuk mendapatkan citra satelit resolusi spasial yang sangat tinggi ini. bayangkan saja citra resolusi spasial tinggi macam Ikonos, Quickbird, Geo Eye yang per km2 yang harganya mencapai 23 USD.. nah lo.. mahal khan... mending yang gratisan kan? he he he...
Aku mau sharing cara download citra dari google earth menggunakan software Google Sattelite Maps Downloader.
Aku mau sharing tutorialnya yang sebelumnya di posting oleh mas susetya widiantara dalam webnya , jika dalam webnya mas suset menggunakan stitch map, aku disini mau jelasin caranya lewat google sattelite maps downloader. nah daripada banyak omong ni aku jelasin.

1. Download Google Earth DISINI

2. Download Google Sattelite Maps Downloader DISINI

3. Buka Google earth dan liat lokasi yang ingin anda download.. trus klik add placemark pada pojok kiri atas citra kemudian tambahkan pula pada placemark pada pojok kanan bawah citra, ingat daerah yang anda download harus berada dalam cakupan placemark tersebut.
koordinat latitude dan longitude di atas adalah koordinat yang akan dimasukkan ke dalam software google sattelite maps downloader.
sebelum di masukkan ke dalam softwarenya harus di convert ke dalam bentuk degree yang terdapat pada tools > convert "deegres minutes second to degrees"
sebagai acuan :
kolom koordinat left longitude diisi koordinat longitude pada pojok kiri atas citra 
kolom koordinat top latitude diisi koordinat latitude pada pojok kiri atas citra
kolom koordinat right longitude diisi koordinat longitude pada pojok kanan bawah citra   
kolom koordinat bottom latitude diisi koordinat latitude pada pojok kanan bawah citra
sebagai acuan lagi 
Left Longitude: -180<value<180, untuk East, nilainya positif, untuk West, nilainya negatif. 
Right Longitude:-180<value<180, untuk East, nilainya positif, untuk West, nilainya negatif.
Top Latitude:-85<value<85, untuk North, nilainya positif, untuk South, nilainya negatif.
Bottom Latitude:-85<value<85,untuk North, nilainya positif, untuk South, nilainya negatif.

Sebagai contoh daerah bondowoso jawa timur terletak pada koordinat 
Latitude 7°54'19.36"S ; Longitude 113°48'53.43"E pojok kanan atas
Latitude 7°57'28.35"S ; Longitude 113°51'49.74"E pojok kiri bawah
maka setelah di convert menjadi 
Top Latitude -7.90 ; Left Longitude 113.80
Bottom Latitude -7.95 ; Right Longitude 113.86

Zoom untuk mendapatkan citra resolusi tinggi adalah 18 setara quickbird. sedangkan threads count diisi sesuai kecepatan internet. semakin besar koneksi internet nilai lebih di tinggikan.. lebih baik menggunakan threads 4 karena pada saat bersamaan citra di download lebih tinggi keberhasilannya, daripada thread besar.

4. Simpan nama project dan folder untuk menyimpan lalu klik download
5. Setelah proses download selesai maka tinggal mengkombinasikan file citra menjadi 1 yaitu dengan mengklik tools > combine images. open nama project lalu klik open setelah itu di combines.

6. Setelah itu bukalah folder tempat menyimpan maka anda akan mendapatkan citra resolusi spasial tinggi.. jreng jreng jreng...... 
7. Nah setelah itu pekerjaan besar menanti anda.. karena software ini belum sempurna maka perlu dilakukan georeferencing.. anda bisa menggunakan Global mapper atau Envi untuk mereferensikan koordinatnya, sebagai acuan koordinat digunakan google earth atau google maps sesuai selera.. ok finish..

Demikian postingan kali ini semoga bermanfaat.. jika kurang paham, tanyakan langsung pada dedengkotnya.. hehe.. salam super PJ maniak...

20 Sep 2011

Layer Stacking ; Menggabungkan beberapa saluran citra yang terpisah dengan menggunakan ENVI 4.5

Salam super PJ maniak..
Postingan kali ini aku mau membagi sebuah kisah yang mungkin sebenarnya biasa ajah..ga begitu penting tapi sedikit perlu untuk di ketahui..

Pernahkah temen-temen mengalami hal ini ketika mendownload citra atau mendapatkan sebuah citra, saluran yang aada terpisah menjadi masing-masing saluran yang tidak terdiri dari 1 file citra? misal landat yang memiliki 8 band itu terpisah menjadi 8 file dengan nama yang berbeda, tidak menjadi 1 file yang langsung berisi 8 band?

Kalau cuma itu masalahnya sebenarnya ada cara untuk menggabungkannya menjadi 1 file utuh, cara ini disebut "Layer Stacking" dalam software ENVI.
Ok..tanpa banyak omong lagi deh.. aku kasih tau caranya..

1. Software ENVI harus sudah terinstall di komputer anda..

2. Bukalah semua file yang akan di gabung dengan cara File > Open Image

2. Pilih menu Basic Tools > Layer Stacking

3. Setelah layer stacking dialog box muncul, input files dan atur projeksi citra sesuai daerah citra
    Sebagai contoh landsat 7 ETM+ daerah sukoharjo projeksinya adalah UTM, datum WGS-84, zone 49 S
    Resampling digunakan nearest neighbour.
                 Input Files
                  Pengaturan Projeksi citra

4. Reorder files digunakan untuk menyusun masing-masing saluran dengan urutan sesuai nama saluran. 
    setelah itu simpan nama dengan mengklik "choose"  lalu masukkan output file name kemudian klik "open"
                    Reorder Files
               Save

5. Setelah menunggu proses yang agak lama, hasilnya dapat dilihat dengan bergabungnya saluran menjadi 1 file.

Demikianlah postingan kali ini semoga bermanfaat bagi temen-temen semua.....



17 Sep 2011

Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh Untuk Pemetaan Kerusakan Bangunan Akibat Awan Panas Merapi Tahun 2010 di sebagian Daerah Cangkringan

Postinganku kali ini untuk mempublikasikan hasil kerja kerasku selama beberapa bulan terakhir ini.. dengan sedikit tersiksa, akhirnya selesai juga Tugas akhir ku yang berjudul "Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh Untuk Pemetaan Kerusakan Bangunan Akibat Awan Panas Merapi Tahun 2010 di sebagian Daerah Cangkringan".

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan tujuan untuk : (1) Memetakan bangunan yang rusak akibat letusan Gunung Merapi tahun 2010 (2) Menghitung jumlah tingkat kerusakan bangunan akibat letusan Gunung Merapi 2010.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah gabungan 2 metode yaitu metode kualitatif untuk menentukan tingkat kerusakan bangunan dan metode kuantitatif untuk menghitung jumlah kerusakan bangunan. Interpretasi Visual awan panas menggunakan data citra Digital Globe WorldView2 Tahun 2010  yang menghasilkan daerah yang terdampak aliran awan panas, interpretasi visual objek bangunan menggunakan data citra Ikonos Tahun 2007 yang menghasilkan peta tentatif objek bangunan. Kedua peta ini di overlay serta dilakukan interpretasi visual bangunan yang terdampak aliran pyroclastic surge untuk mendapatkan tingkat kerusakan bangunan. 

Hasil penelitian jumlah kerusakan bangunan menunjukkan Desa yang mengalami keadaan paling parah dalam kerusakan adalah Desa Kepuharjo dengan 804 bangunan rusak berat yang mencapai persentase sebesar 74 %, 48 bangunan rusak sedang sekitar 5 % dan 90 bangunan rusak ringan sekitar 8 %, kemudian Desa Glagaharjo dengan 401 bangunan rusak berat dengan persentase 54 %, 44 bangunan rusak sedang sekitar 6 %, dan 68 bangunan rusak ringan dengan persentase 9 %, Desa Wukirsari mengalami kerusakan 295 bangunan rusak berat sekitar 10 %, 44 bangunan rusak sedang sekitar 1 %, dan 32 bangunan mengalami rusak ringan dengan persentase 1 %, dan Desa Argomulyo dengan bangunan rusak berat berumlah sekitar 23 dengan persentase sekitar 3 %, 58 bangunan mengalami rusak sedang yaitu sekitar 7 %, dan 30 bangunan rusak ringan dengan persentase 3 %.

Penelitian ini bisa dikatakan mudah, juga bisa dikatakan susah.. mudahnya karena mendigitasi atap bangunan yang tidak maupun yang mengalami kerusakan akibat awan panas sangat mudah..apalgi menggunakan software ArcGIS 9.3 pekerjaan ini sangat tidak sulit.. tetapi jika berhadapan dengan interpretasi maka ini adalah pekerjaan yang sangat sulit..

Aku punya tips yang bisa dijadikan acuan buat temen-temen semua untuk melakukan interpretasi.. yaitu:
1. Ucapkan Bismillah
2. Pahami 8 Unsur Interpretasi Citra
3. Jika ada objek yang tak mengerti jangan langsung diinterpretasi.. intinya interpretasi yang mudah   dulu
4. Buatlah kunci interpretasi sebelum melakukan interpretasi
5. Jangan lupa.. bahwa interpretasi tidak bisa mengabaikan survei lapangan
6. Percayalah bahwa ALLAH akan menuntun mu.. 

Semoga penelitian ini bermanfaat bagi siapa aja yang ada di dunia ini..
jika ingin melihat..silahkan download DISINI


Before Erruption


After Erruption

10 Jun 2011

Peta Topografi Indonesia Gratis

Peta topografi Indonesia kudapat dari web di texas univesity
monggo di share ataupun di download..
mungkin ada bagian yang kurang lengkap..

Indonesia 1:250,000
Series T503, U.S. Army Map Service, 1954


















7 Jun 2011

UU Informasi Geospasial

Aku di postingan kali ini mau membahas tentang Undang-Undang Informasi Geospasial. UUIG merupakan bagian penting dalam mewujudkan sistem informasi yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan, baik oleh pemerintah maupun pemangku kepentingan lainnya.

Apa temen-temen udah tau kayak apa sih isi UUIG ini? bagi temen-temen geograf, ini sangat penting lho.. di dalam UUIG ini mengatur mengenai pembagian jenis informasi geospasial, yaitu informasi geospasial dasar dan informasi geospasial tematik. pengklasifikasian kedua jenis informasi geospasial ini sangat penting dalam rangka membedakan pengelolaan informasi geospasial yang telah ada.

Kata Bakosurtanal UU-IG memuat prinsip penting, bahwa informasi geospasial dasar (IGD) dan secara umum informasi geospasial tematik (IGT) yang diselenggarakan instansi pemerintah dan pemerintah daerah bersifat terbuka. Semangat UU ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Artinya segenap WNI dapat mengakses dan memperoleh IGD dan sebagian besar IGT untuk dipergunakan dan dimanfaatkan dalam berbagai aspek kehidupan. Masyarakat pun dapat berkontribusi aktif dalam pelaksanaan penyelenggaraan IG, sehingga diharapkan industri IG dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Sementara itu segenap penyelenggaraan pemerintahan baik di pusat maupun di daerah yang terkait dengan geospasial (ruang-kebumian) wajib menggunakan IG yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Menristek mengatakan, undang-undang ini menegaskan bahwa informasi geospasial dasar hanya diselenggarakan oleh Pemerintah, sedangkan informasi geospasial tematik dapat diselenggarakan oleh Instansi Pemerintah, Pemerintah daerah, badan usaha, kelompok orang dan/atau orang perseorangan. Penegasan dan pengaturan ini akan memperjelas tugas dan kewenangan Pemerintah di dalam menyelenggarakan informasi geospasial dasar untuk selanjutnya dapat diacu di dalam penyelenggaraan informasi geospasial tematik oleh Instansi Pemerintah, Pemerintah daerah, badan usaha, kelompok orang dan/atau orang perseorangan.

Nah lo..udah jelas khan.. bahwa penggunaan IGT harus mengacu pada IGD, tujuannya lagi2 untuk menjamin kesamaan data, agar tidak tumpang tindih. Tau sendiri kan.. masih banyak peta yang saling tabrak menabrak, tidak pas, dengan ini akan mengakibatkan pemborosan terhadap pembiayaan pembuatan peta. Sementara itu perbedaan referensi geometris sering berakibat pada ketidakpastian hukum. Ketika dua atau lebih kawasan digambarkan secara tidak akurat di lapangan, misalnya terjadi pada ketidaksepahaman masalah batas wilayah administratif hingga masalah batas wilayah negara, atau antara kawasan tertentu cagar alam dengan kawasan pengelolaan pertanian. 

IGD secara definisi di dalam UU-IG terdiri atas jaring kontrol geodesi dan peta dasar. Jaring kontrol geodesi menjadi acuan referensi posisi horizontal dan vertikal serta acuan gayaberat. Peta dasar merepresentasikan berbagai unsur penting di muka bumi yang dapat menjadi acuan geometris (titik, garis dan poligon atau luasan) di darat, pesisir dan laut, seperti garis pantai, hipsografi (garis kontur dan/atau garis batimetri), jaringan transportasi dan utilitas, hidrologi (perairan), batas wilayah, nama geografis (atau nama rupabumi), bangunan dan fasilitas umum, dan penutup lahan.

IGT adalah informasi geospasial yang memuat satu atau lebih tema tertentu. IGT sangat beragam, baik pada pemerintahan ataupun pada masyarakat. Instansi pemerintah bertanggung jawab menyelenggarakan IG terkait dengan tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing. Contoh IGT yang diselenggarakan dalam rangka pemerintahan antara lain IG: pertanahan, kehutanan, pertanian, perkebunan, kelautan, pertambangan, perhubungan, komunikasi dan informasi, lingkungan hidup, penataan ruang, pariwisata, cagar alam, dan penanggulangan bencana. Sementara masyarakat dan badan usaha dapat menyelenggarakan IGT, seperti informasi perkotaan, perhotelan, restoran, panduan navigasi elektronik, perumahan/real estate, dan lain-lain. Mereka dapat membuat IG untuk kepentingan sendiri atau sebagai komoditas komersial dalam jasa IG.

Nah udah paham kan betapa pentingnya IG kalau masih belum paham ni coba baca UUIG.. Download disini  

Sumber: Bakosurtanal, Menristek, UUIG

1 Jun 2011

Single Base Map Daerah Istimewa Yogyakarta

"Single Base Map" apakah temen-temen semua merasa asing dengan kata ini?? hoho.. tenang-tenang.. akan saya jelaskan sedetil-detilnya.. single base map terdiri dari tiga kata yaitu single = satu, base = dasar, map = peta, jadi artinya satu peta dasar.. sebenarnya tidak sesimpel ini kelihatannya.. yak inilah sebuah ide yang sangat-sangat brilliant menurutku.. kenapa?? mari kita runut kejadiannya...  

Ide ini bermula dari sebuah pemikiran salah seorang dosen di Fakultas Geografi yaitu Mr.Suharyadi.. yang beranggapan bahwa dimana kontribusi Fakultas Geografi selama ini selaku penguasa data spasial untuk kepentingan masyarakat dan pemerintah? mungkin temen-temen banyak yang berfikir bahwa sudah banyak yang fakultas geografi lakukan.. benar sekali.. memang telah banyak.. aku sendiri sudah banyak melihat hasil peta-peta buatan fakultas geografi yang dimanfaatkan untuk kepentingan bencana, tata ruang, sumber daya alam dsb.. tapi.. ada satu permasalahan yang sangat penting dari pembuatan peta-peta ini.. yaitu Peta Dasar (Base Map).. yup.. peta dasar yang sering kita gunakan adalah data dari Peta Rupa Bumi Indonesia atau lebih banyak dikenal dengan RBI terbitan BAKOSURTANAL. tapi ingat kawand.. Bakosurtanal tidak menyarankan untuk penggunaan batas administrasi sebagai acuan.. kalau tidak percaya ni aku kasih screen shootnya..
nah udah liat kan?? jadi batas administrasi yang ada di Peta RBI tidak disarankan menjadi referensi resmi.. 
Nah lo.. lalu kita mau pake peta dasar darimana?? disinilah peran peta dasar terasa sangat penting sekali.. ketika kita menggunakan peta dasar dari instansi A.. lalu kita membutuhkan data dari instansi B, ketika akan di overlay... jrenk.. ga match bro.. menceng sana-sini, ga pas banget.. kita mau nyalahin siapa?? presiden?? ga mungkin kan...
Ide inilah yang menurutku brillian banget.. Tim dari Fakultas Geografi membuat ide untuk meluncurkan Single Base Map yaitu satu peta dasar yang dapat digunakan untuk instansi lain.. tujuannya ketika menggunakan data dari instansi A maka tidak akan ada lagi menceng sana-sini, yang ga pas lah yang overlap lah dsb.
Pada tanggal 31 Mei dan 1 Juni 2011 kemaren ni.. ceritanya Dinas PU propinsi Yogyakarta mengadakan pelatihan Sistem Informasi Penataan Ruang di Hotel Santika Yogyakarta. Pelatihan ini dihadiri oleh sekitar 90an peserta dari instansi Kabupaten maupun Propinsi DIY yang berada di bawah Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumberdaya Mineral.. pembicara langsung oleh Pak Suharyadi yang dibantu oleh Pak Karen S H dan Pak Ibnu Rosyadi sebagai pembimbing teknis.. nah aku dan 4 orang lainnya ditunjuk jadi asisten untuk membantu peserta pelatihan ini.. hoho...
Dari pelatihan ini diharapkan nantinya tidak ada data dengan batas administrasi yang berbeda.. jadi nantinya semua data ini ketika akan di overlaykan akan match dan tidak ada pergeseran informasi.
Data ini sebenarnya masih perlu perbaikan dan perbaikan sampai data ini mendekati sempurna, artinya tidak ada kesalahan signifikan mengenai data ini nantinya. Data Single Base Map ini merupakan perintis untuk menelurkan satu peta dasar di Indonesia.. keren kan.. jadi Propinsi lainnya ngikut ya...
Single Base Map ini baru tersedia peta DIY dan jika ingin mendapatkan data asli, silahkan temen-temen ke Bapedda DIY untuk meminta data ini..

Nah bagi temen-temen yang sedang membuat tugas akhir, skripsi dsb diharapkan mulai menggunakan data ini sebagai Base Map ya.. tapi hanya DIY saja.. hahaha..



Ni aku kasih data peta dasar ini yang berupa data shapefile, autocad, dan map info. DOWNLOAD ya.. klik ini "PETA DASAR DIY" jadi ga perlu ke Bapedda deh.. hehehe.. manfaatkan sebaik-baiknya ya kawan.. Data ini dapat dipertanggungjawabkan lo.. jika ada yang salah dengan data ini harap berkonsultasi dengan Bapedda DIY dan Fakultas Geografi langsung ke Bpk. R Suharyadi.

Penggunaan peta dasar ini sudah ada data geodatabasenya.. jadi klo temen-temen sudah kebacut menggunakan data yang kurang benar.. tinggal di creating Topology deh.. klo belum paham apa itu Topology.. harap sabar ya.. tunggu postingan ane selanjutnya.. oke??

Salam dan sukses selalu.. hidup Geographer Indonesia....

oiya.. aku mau nampilin foto-foto waktu pelatihan ini ya.. termasuk makan-makannya juga.. hohoho...



Para peserta yang serius mendengarkan pak Karen menjelaskan di depan..

Pak Suharyadi dan Pak Ibnu yang keren Abiss...
Spanduknya Bro..
Si Chabib.. di belakangnya ada Nco dan Rohim.. serasi ya mereka berdua di belakang... hahaha
Lagi-lagi serasi ya mereka berdua ni... hahaha.. di temani pak Karen juga.. waktu Coffe break..

Demikian postingan aku kali ini.. semoga bermanfaat...